Tuesday, May 29, 2012

~Satuan Pemetaan Tanah


Atas dasar komposisi satuan-satuan tanah yang ada di dalam satuan lahan yang digunakan sebagai satuan pemetaan,  maka dikenal 4 macam staun pemetaan tanah (SPT) yaitu :
  • Konsosiasi
Satuan pemetaan tanah konsosiasi didominasi oleh satuan tanah dan tanah yang serupa  (similiar soil unit). Dalam konsosiasi paling tidak memmpunyai 50% satu satuan tanah yang sama dan 25% satuan tanah yang serupa. SPT konsosiasi diberinama sesuai dengan satuan tanah yang dominan. Satuan tanah lain yang tidak sejenis dan serupa maksimal  mempunyai persentase 25%. Dua satuan tanah dikatakan sebagai tanah yang serupa apabila mereka hanya berbeda pada satu atau duua kriteria yang menyebabkan keduanya diklasifikasikan kedalam kelompok yanng berbeda. Secara uumum satuan satuan tanah yanng serupa mempunyai potensi yang hampir sama. Sedangkan dua satuan tanah dikatakan tidak serupa apabila keduanya mempunyai perbedaan yang tegas dan lebih dari tiga kriteria yang meenyebabkan keduanya diklasifikasikan ke dalam kelompok yang berbeda. Satuan-satuan tanah  yang tidak serupa mempunyai potensi terhadap penggunaan tertentu yang berbeda secara tegas.
  • Asosiasi
SPT jenis ini mengandung dua atau lebih satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam pennamaan SPT dan mempunyai komposisi yang hampir sama. Satuan-satuan tanah penyusun SPT ini tidak dapat dipisahkkan satu sama lain kedalam  SPT SPT yang berbeda karena keterbatasan skala pemetaan. SPT asosiasi dalam skala pemetaan yang lebih besar dapat dipisahkan kedalam SPT-SPT konsosiasi yang berbeda.
  • Kompleks
SPT ini mirip dengan SPT asosiasi karena terdapat dua atau lebih satuan-satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam penamaan SPT, demikian juga komposisi masing-masing satuan tanahnya serupa dengan SPT asosiasi. Persebaran satuan tanah yang ada pada SPT ini tidak mengikuti pola tertentu sehingga dalam skala pemetaan yang lebih besar, satuan-satuan tanah yang menyusunnya tetap tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
  • Satuan Pemetaan Tak Terpilahkan
SPT ini mengandung dua atau lebih satuan-satuan tanah tidak serupa yang menyusun nama SPT. Satuan-satuan tanah yang ada  didalamnya dikelompokkan ke dalam satu SPT yang sama karena mempunyai kesamaan dalam penggunaan dan pengelolaan untuk penggunaan yang umum. Persebaran satuan-satuan tanah di dalam SPT ini tidak secara konsisten mengikuti pola fisiografis tertentu.

~Mengenal Ilmu Ukur Tanah


Dalam ilmu ukur tanah ada tiga unsur yang harus diukur di lapangan, yaitu: jarak antara dua titik, beda tinggi dan sudut arah. Pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur sederhana sering disebut dengan pengukuran secara langsung karena hasilnya dapat diketahui sesaat setelah selesai pengukuran. Sebagai contoh alat teesebut adalah pita ukur dan abney level.


Selain alat ukur sederhana terdapat alat lain yang digunakan untuk pengukuran di lapangan yang dikenal dengan tachnometre. Tachnometre merupakan suatu alat pengukuran cepat yang dilengkapi oleh paralatan optis, misalnya lensa sehingga dapat melakukan pengukuran secara optis, dengan dibantu oleh baak (staff) dengan berbagai bentuk sesuai dengan jenis alat. Sebagai contoh adalah compas survey, waterpass, dan theodolit.
Compas survey merupakan alat ukur tanah yang berfungsi untuk mengukur sudut ( horizontal maupun vertikal ) dan beda tinggi. Alat ini sebenarnya merupakan gabungan antara kompas dan abney level.
Untuk mengukur jarak dan beda tinggi antara dua titik atau lebih dengan ketelitian yang tinggi, digunakan alat ukur optis yang disebut dengan alat penyipat datar (waterpass). Alat penyipat datar yang sederhana terdiri dari sebuah teropong dengan garis bidik yang dapat dibuat horisontal dengan bantuan sebuah niveau tabung.
Pada prinsipnya Theodollit mempunyai fungsi yang sama dengan alat penyipat datar yaitu untuk mengukur jarak, sudut dan beda tinggi. Bedanya theodolit mempunyai dua sumbu, yaitu sumbu I (vertikal) dan sumbu II (horizontal). Dengan adanya sumbu horizontal, garis bidik/ teropong dapat digerakkan pada bidang vertikal. Dengan kata lain, theodolit mempunyai jangkauan yang lebih luas dari pada penyipat datar.
Pada dasarnya alat theodolit dibagi menjadi tiga bagian : bagian bawah, bagian tengah, dan bagian atas. Bagian bawah merupakan bagian yang statis yang terdiri dari tiga sekrup pendatar dan plat dasar. Plat dasar ini dalam penggunaannya dihubungkan dengan statis (kaki tiga). Sebuah niveau kotak melengkapi bagian ini untuk mengatur posisi alat supaya datar.
Bagian tengah terdiri atas sumbu vertikal. Pada bagian ini terdapat plat atau lingkaran horizontal berskala dan sepasang kaki yang berfungsi untuk menyangga sumbu kedua (sumbu mendatar). Sebuah niveau tabung terdapat pula pada bagian ini untuk mengoreksi posisi sumbu I.Bagian atas terdiri atas sumbu kedua atau sumbu horizontal, plat berbentuk lingkaran vertikal. Lingkaran vertikal berbentuk statis, tidak turut bergerak sesuai dengan gerakan teropong pada sumbu kedua.

~Mengenal Kartografi Dasar


Kartografi adalah suatu teknik yang secara mendasar dihubungkan dengan kegiatan memperkecil keruangan suatu daerah yang luas sebagian atau seluruh permukaan bumi , atau benda-benda angkasa dan menyajikan dalam suatu bentuk yang dapat mudah diobservasi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan komunikasi. ( Sukwardjono,1997)
Karena digunakan untuk kepentingan komunikasi maka diperlukan teknik-teknik khusus dan pengetahuan estetika ,maka ICA pada tahun 1973 menyimpulkan bahwa kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi tentang pembuatan peta-peta , sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen-dokumen ilmiah dan hasil karya seni. (Khakim, Nurul, 2007)
Dari definisi di atas dapat dimengerti bahwa tugas seorang kartografer adalah membuat peta, yaitu merancang peta (map design) yang meliputi desain simbol (symbol design), tata letak peta (map lay out), isi peta (map content), dan generalisasi (generalization). Banyak sekali definisi tentang peta, tetapi pada dasarnya hakekat peta adalah
  1. Peta adalah alat peraga.
  2. Melalui alat peraga itu, seorang penyusun peta ingin menyampaikan idenya kepada orang lain.
  3. Ide yang dimaksud adalah hal-hal yang berhubungan dengan kedudukannya dalam ruang. Ide tentang gambaran tinggi rendah permukaan bumi suatu daerah melahirkan peta topogafi, ide gambaran penyebaran penduduk (peta penduduk), penyebaran batuan (peta geologi),penyebaran jenis tanah (peta tanah atau soil map), penyebaran curah hujan (peta hujan) dan sebagainya yang menyangkut kedudukannya dalam ruang.
  4. Dengan cara menyajikannya kedalam bentuk peta, diharapkan si penerima ide dapat dengan cepat dan mudah memahami atau memperoleh gambaran dari yang disajikan itu melalui matanya.
Untuk menyatakan sesuatu hal ke dalam peta tentunya tidak bisa digambarkan seperti bentuk benda itu yang sebenarnya, melainkan dipergunakan sebuah gambar pengganti atau simbol.
Simbol dalam peta memegang peranan yang sangat penting, bahkan dalam peta-peta khusus atau peta-peta tematik simbol merupakan merupakan informasi utama untuk menunjukkan tema suatu peta. Menurut bentuknya simbol dapat dikelompokkan menjadi simbol titik,simbol garis dan simbol area atau bidang , sedangkan wujud simbol dalam kaitannya dengan unsur yang digambarkan dapat dibedakan menjadi abstrak, setengah abstrak dan nyata atau piktoral . Simbol Piktoral adalah suatu simbol yang dalam kenampakan wujudnya ada kemiripan dengan wujud unsur yang digambarkan , sedangkan simbol geometrik adalah abstrak simbol yang wujudnya tidak ada kemiripan dengan unsur yang digambarkan . Disamping itu ada simbol yang menggunakan huruf atau angka. (Khakim ,Nurul, 2007) .
Jika peta itu dibuat dan didesain dengan baik, akan merupakan alat yang baik untuk kepentingan :
a. melaporkan (recording)
b. memperagakan (displaying)
c. menganalisis (analyzing)
d. dan secara umum untuk pemahaman saling hubungan (interrelation) dari benda-benda (obyek) secara keruangan (spatial – relationship).
( Sukwardjono,1997)